SWARAJAMBI.NET, BATANGHARI – Polsek Bathin XXIV bersama pihak Kecamatan Batin XXIV telah menyisiri aliran Sungai Batang Tembesi yang diduga menjadi lokasi kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) maupun galian C ilegal pada Sabtu (17/5/2025).
Patroli tersebut dilakukan sebagai respons atas laporan masyarakat terkait dugaan aktivitas PETI maupun galian C ilegal di wilayah Kecamatan Batin XXIV yang belakangan ini ramai diperbincangkan.
Patroli dipimpin langsung Kapolsek Batin XXIV Iptu Edi Susanto ini, tim gabungan menyisir 7 desa dan 2 kelurahan yang diduga menjadi lokasi aktivitas PETI. Yakni Kelurahan Desa Karmeo, Desa Koto Boyo, Kelurahan Muara jangga, Desa Mato Gual, Desa Sumpang Aur Gading, Desa Aur Gading, Kelurahan Durian luncuk, Desa Olak Besar, dan Desa Jelutih.
Proses penyisiran dilakukan secara menyeluruh di titik-titik yang dicurigai menjadi lokasi tambang ilegal. Namun, hasil patroli menunjukkan fakta berbeda dari pemberitaan yang beredar. Polisi tidak menemukan adanya aktivitas PETI di sepanjang area yang disisir.
“Selama dalam perjalanan, kami tidak melihat aktivitas maupun rakit atau dompeng di pinggir sungai. Kita menyusuri sungai mulai dari Simpang Karmeo hingga ke Desa Jelutih,” kata Kapolsek, Minggu (18/5/2025).
Kapolsek berharap masyarakat tetap berkoordinasi dengan aparat jika menemukan indikasi pelanggaran hukum. Kemudian menghimbau untuk tidak melakukan kegiatan penambangan ilegal yang dapat merusak lingkungan.
“Sesuai UU nomor 3 tahun 2020, ancaman pidananya tidak main-main. Lima tahun penjara dan denda 100 miliar sesuai dengan Pasal 158 terkait dengan penambangan ilegal,” jelas Kapolsek.
Untuk mengantisipasi adanya penambangan ilegal tersebut, Polsek Batin XXIV melakukan patroli secara berkala.
“Apabila warga yang melihat aktivitas penambangan agar segera melaporkan ke Polsek Batin XX1V. Kita akan merespon cepat laporan tersebut,” pungkasnya.(*)
Pewarta: Eddwardi
.
