SWARAJAMBI,JAMBI– Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih menyatakan pentingnya kolaborasi dan peran aktif semua pihak, termasuk masyarakat dalam menangani aksi geng motor.
“Pemerintah Kota Jambi bersama Forkopimda terus berupaya serius untuk menangani persoalan geng motor yang belakangan ini meresahkan masyarakat. Oleh karena itu, peran ditingkat RT pun sangat diperlukan dalam memantau atau memonitor disetiap wilayah,” ujar Sri belum lama ini.
Dia mengungkapkan, bahwa persoalan geng motor menjadi perhatian utama pemerintah, terutama setelah terjadinya beberapa insiden dan laporan yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Kita harus serius dalam menyikapi persoalan geng motor ini. Semua pihak harus berperan aktif agar keamanan dan ketertiban di Kota Jambi dapat terjaga,” tegasnya.
Beberapa strategi yang akan dilakukan, kata Sri, adalah dengan pendekatan preventif dan edukatif. Diantaranya penguatan pendidikan moral, Dirinya menjelaskan, nantinya para anak-anak yang terlibat dalam kasus geng motor direncanakan untuk diberikan edukasi dengan pendekatan khusus.
“Rencana awalnya hal itu akan dilaksanakan di Sekolah Polisi Negara (SPN), seperti apa yang telah sukses kita lakukan pada tahun 2022 lalu. Namun, rencana tersebut belum terealisasi sepenuhnya karena para siswa sedang menjalani ujian, dan SPN juga tengah digunakan untuk kegiatan Polresta. Untuk itu, opsi selanjutnya, akan kita lakukan di Kodim, tinggal menunggu assessment terlebih dahulu,” jelasnya.
“Sanksi yang diterapkan nantinya akan bersifat edukatif, bertujuan untuk mendidik dan membina mereka agar kembali ke jalan yang benar,” lanjutnya.
Sebagai langkah antisipasi, Sri juga mendorong agar ditingkat Kecamatan dan Kelurahan hingga RT lebih aktif untuk melakukan monitoring, karena merupakan perwakilan Pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat.
“Kita juga imbau setiap RT untuk mengaktifkan kembali Siskamlingnya agar bisa memonitor anak-anak dibawah umur tidak keluyuran di waktu malam,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sri juga menjelaskan munculnya aktivitas geng motor di wilayah Muaro Jambi. Ia menjelaskan bahwa mayoritas pelaku geng motor berasal dari luar Kota Jambi, meskipun lokasi kejadian sering berada di dalam kota.
“Hal ini menjadi tantangan baru bagi pemerintah untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat. Karena lokasinya berada di Kota Jambi, penting bagi kita semua untuk mengambil langkah-langkah guna memastikan keamanan seluruh masyarakat,” katanya.
Pemkot Jambi bersama Forkopimda terus berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan ini melalui pendekatan kolaboratif antara aparat keamanan dan masyarakat. Dengan harapan, langkah-langkah yang tepat, keamanan dan ketertiban di Kota Jambi dapat terwujud, sehingga warga merasa nyaman dalam beraktivitas sehari-hari.
“Kita ingin memastikan Kota Jambi tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua warga. Dengan kolaborasi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, saya yakin masalah ini bisa kita atasi bersama,” tutup Sri.
Dikesempatan itu, Dandim 0415/Jambi juga menyampaikan hal yang senada dengan Pj Wali Kota Jambi, dengan mendorong peran masyarakat dimulai dari tingkat RT dengan mengaktifkan Pos Kamling secara rutin untuk langkah antisipatif.
“Jika diperlukan kami juga siap dengan menurunkan personil Babinsa di wilayah untuk diperbantukan, untuk mencari apa pemicu terjadinya kasus geng motor di kota Jambi,” ujar Kolonel Inf Yoga Cahya Prasetya.
Sementara itu, Wakapolresta Jambi mendorong untuk sosialisasi tidak hanya dilakukan kepada para anak-anak, namun juga kepada para orang tua, selaku orang terdekat.
“Ini perlu kita lakukan mengingat di beberapa kejadian kasus geng motor ini orang tua yang anaknya terlibat tidak percaya bila anaknya masuk dalam kelompok geng motor di Kota Jambi. Oleh karena itu, saya rasa edukasi kepada orang tua ini penting dilakukan,” singkatnya.
Pemkot Jambi sudah pernah berhasil menangani aksi geng motor pada tahun 2022 lalu, dengan pola kerja sama bersama Polri dan TNI. Selain itu, Pemkot juga intens menggalang upaya yang massif di masyarakat, sekolah hingga orangtua siswa. Keberhasilan penanganan dengan mitigasi yang kolaboratif antar sektor itu diharapkan dapat kembali dilakukan guna mewujudkan “Kota Jambi Zero Geng Motor.”(*)
Pewarta: Rijal