Efron Purba Terpilih Secara Aklamasi Pimpin FOBI Jambi

oleh -125 Dilihat
oleh
Efron Purba terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum periode 2024-2028 dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) FOBI Jambi.

 

SWARAJAMBI, JAMBI – Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Provinsi Jambi baru saja punya ketua umum baru. Dia adalah Efron Purba.

Efron terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum periode 2024-2028 dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) FOBI Jambi yang berlangsung di Aula KONI Provinsi Jambi, Rabu (25/9/2024) malam.

Musprov tersebut dibuka secara resmi oleh ketua umum KONI Jambi yang diwakili Sekum KONI Jambi Muntaz Mona dengan mengusung tema ‘Olahraga Barongsai Melaju, Prestasi Jambi Maju”.

Hadir dalam musprov perwakilan kabupaten/kota serta klub-klub barongsai yang ada di Provinsi Jambi.

Muntaz Mona mengatakan KONI Jambi menyambut baik kehadiran FOBI. Hal ini merupakan wujud nyata upaya pelestarian dan pengembangan salah satu cabang olahraga (Cabor) yang bernuansa seni budaya.

Lebih lanjut, Muntaz menuturkan kehadiran FOBI memberikan dampak positif, khususnya dalam mempersiapkan generasi muda untuk menjadi atlet andalan cabor barongsai.

“Kita yakin olahraga barongsai akan semakin diminati jika telah menjadi anggota KONI Jambi. Apalagi FOBI sudah dipertandingkan di PON 2024 Aceh – Sumut, dengan diikuti 28 provinsi se Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Efron Purba selaku ketua terpilih mengatakan, dalam olahraga Barongsai ini sangat banyak potensi menarik, selain medali sebagai capaian prestasi. Ia melihat FOBI sebagai wadah keberagaman dan persatuan.

“Kita lihat barongsai ini mengandalkan unsur gotong royong, kekuatan dan kekompakan dan akhirnya menghasilkan gerakan yang kuat dan kokoh. Saya melihat ini sebagai potensi yang mewakili Indonesia yang multi etnis, bahasa dan budaya, maka itu saya bersedia memimpin FOBI Jambi. Dan semoga juga bisa memberikan yang terbaik,” ujar Efron yang juga anggota DPRD Kota Jambi.

Tugas berat pun menanti Efron.  Tak cuma untuk menjaga prestasi barongsai, yang sudah jadi olahraga resmi di tingkat dunia, tapi juga menjadikannya sebagai daya tarik wisata.

Sebab barongsai selama ini identik dengan budaya khas masyakarat Tionghoa, yang muncul di saat perayaan Imlek. Dengan resmi menjadi cabang olahraga, barongsai diharapkan bisa berkembang dan berprestasi di Provinsi Jambi.

“Kebanggaan saya, barongsai sudah menjadi cabang olahraga. Mari kita kembangkan dan besarkan cabor barongsai. Tentunya melahirkan atlet- atlet potensial yang berprestasi untuk jambi. Misi saya, bagaimana barongsai Jambi bisa ikut PON 2028 NTB–NTT mendatang,” ujarnya.

Sebagai sasaran jangka pendek, Efron akan membawa Cabor Barongsai ikut dipertandingkan di Porprov Jambi tahun 2026 yang berlangsung di Kabupaten Tanjab Barat.

“Di PON sudah dipertandingkan dengan memperebutkan 10 medali emas. Maka Cabor Barongsai juga wajib masuk cabor yang dipertandingkan di Porprov mendatang,” katanya.

Sebagaimana diketahui, sebutan Barongsai sendiri adalah hasil dari akulturasi antara budaya Nusantara dengan budaya Tionghoa. Kata “Barong” merujuk pada kesenian Indonesia, tepatnya Bali di mana para penari menari memakai boneka ataupun kostum, sedangkan “Sai” berasal dari bahasa Hokkian yang berarti Singa.

Barongsai (Lion Dance) merupakan seni budaya yang biasa dilakukan untuk mengumpulkan orang, sebagai sarana hiburan dan juga dipentaskan untuk mengusir roh-roh jahat, untuk upacara duka cita , untuk upacara pernikahan, rukun keluarga, meminta keselamatan, serta memiliki tanda kebahagian.

Selain itu, Barongsai di Indonesia sudah diperlombakan di Bidang Olahraga. Bahkan Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) yang telah diakui oleh KONI dan sampai ke perlombaan di tingkat Internasional.(*)

Editor: Darmanto Zebua

No More Posts Available.

No more pages to load.