SWARAJAMBI.NET, BATANGHARI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Muara Bulian terus berinovasi dalam meningkatkan program pembinaan kemandirian bagi warga binaan. Saat ini, Lapas Muara Bulian akan memanfaatkan lahan kosong seluas 3.000 meter pesegi untuk pengembangan kegiatan produktif warga Binaan.
Lahan kosong tersebut berada di area belakang Lapas. Lahan tersebut didapat melalui kerjasama dengan salah satu masyarakat sekitar yang memberikan dukungan untuk program lapas.
Kalapas Kelas II B Muara Bulian,M.Ilham Santoso Sahdani,menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas dukungan masyarakat dalam mewujudkan kepedulian kepada warga binaan untuk memanfaatkan lahan kosong tersebut.
“Recana, lahan ini akan kami gunakan untuk penanaman Kacang Panjang dan juga pengembangan perternakan sapi yang semua kegiatan ini akan di lakukan warga binaan Kita, di lapas Kelas II B Muara Bulian, ” terang Ilham.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang berfokus pada pelatihan keterampilan bagi warga binaan melalui kegiatan bercocok tanam dan berternak.
“Diharapkan warga binaan dapat memperoleh bekal ilmu dan pengalaman kerja yang berguna setelah mereka bebas nanti,” kata kalapas.
Kegiatan pemanfaatan lahan juga menjadi langkah nyata dalam mendukung program Ketahanan Pangan, baik bagi kebutuhan internal Lapas maupun potensi pemberdayaan ekonomi warga Binaan.
“Penanaman Kacang Panjang kita pilih karena mudah di budidayakan dan memiliki nilai jual yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara sektor pertenakan sapi, sambungnya, kegiatannya difokuskan pada pemeliharaan dan pengemukan. Yang hasilnya diharapkan dapat mendukung kebutuhan Lapas sekaligus menjadi sarana pelatihan bagi warga binaan sendiri.
“Dengan adanya kerja sama dan dukungan masyarakat,Lapas Muara Bulian berharap kegiatan ini dapat berjalan berkelanjutan serta memberi mamfaat bagi warga binaan sendiri dan istitusi dan juga lingkungan sekitar,” katanya.
“Lapas Muara Bulian tetap komit, terus menghadirkan pembinaan yang produktif ,humanis,dan berorientasi pada kemandirian,” pungkasnya.(*)
