SWARAJAMBI.NET – Cengkeraman Porsche di pasar mobil mewah China mulai melemah. China yang pernah menjadi pasar terbesar Porsche selama delapan tahun berturut-turut, mengalami penurunan penjualan yang drastis, turun 29 persen dalam sembilan bulan pertama tahun 2024.
Penurunan ini memaksa produsen mobil Jerman itu mengumumkan rencana untuk menutup hampir 30 persen dilernya di negara itu pada akhir tahun 2026.
Porsche, yang saat ini mengoperasikan 138 diler, akan mengurangi jumlah tersebut menjadi sekitar 100 pada akhir tahun 2026 karena berupaya mengonsolidasikan operasi dan fokus pada profitabilitas.
“Pasar-pasar utama seperti Beijing dan Shanghai akan ada tambahan investasi baru, sementara wilayah-wilayah yang berkinerja buruk akan dihapuskan,” kata perusahaan itu dalam panggilan telepon dengan investor.
Tantangan yang dihadapi Porsche merupakan lambang dari perubahan preferensi konsumen China yang lebih luas. Kendaraan listrik (EV) yang diproduksi secara lokal dan merek lokal sedang naik daun, mengalahkan produsen mobil mewah Eropa baik dari segi harga maupun teknologi. Meski penjualannya menurun, Porsche tetap optimis dengan potensi jangka panjangnya di Tiongkok.
Alexander Pollich, kepala Porsche Tiongkok, pentingnya dan pengalaman pelanggan premium. “Tujuan utama kami dari kehancuran adalah untuk meningkatkan profitabilitas jaringan secara keseluruhan, yang menghasilkan situasi yang menguntungkan banyak pihak,” kata Pollich saat melakukan pembicaraan dengan investor melalui telepon.
Porsche berencana untuk memperkenalkan teknologi koneksi canggih untuk diler-dilernya yang tersisa. Peningkatan tersebut mencakup pelacakan produksi dan pengiriman secara real-time melalui aplikasi Porsche dan WeChat, serta divisi teknis baru yang ditujukan untuk melayani pembeli China yang memahami teknologi.(*)
Sumber:Republika





