SWARAJAMBI.NET – PDIP memecat 27 kadernya karena melanggar etik dan melakukan pelanggaran berat. Dua puluh tujuh kader yang dipecat tersebut termasuk Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Wapres Gibran Rakabuming Raka, dan Gubernur Sumut terpilih Bobby Nasution.
Berdasarkan daftar nama yang diterima pada Selasa (17/12/2024), terdapat 27 nama kader PDIP dari berbagai daerah yang dipecat. Sebagian besar kader PDIP yang dipecat karena melanggar etik.
Pemecatan Jokowi berdasarkan Surat Keputusan nomor 1649/KPTS/DPP/XII/2024 dan pemecatan Gibran berdasarkan Surat Keputusan nomor 1650/KPTS/DPP/XII 2024. Sementara pemecatan Bobby Nasution berdasarkan Surat Keputusan nomor 1651/KPTS/DPP/XII/2024.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (17/12/2024), Jokowi dinilai menyalahgunakan kekuasaan untuk mengintervensi Mahkamah Konstitusi (MK), yang menjadi awal rusaknya sistem demokrasi, sistem hukum, dan sistem moral etika kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Sehingga merupakan pelanggaran etik dan disiplin partai serta dikategorikan sebagai pelanggaran berat,” demikian tertulis dalam keterangan DPP PDIP itu.
Selain Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang adalah putra Presiden ke-7 RI itu juga dipecat PDIP. Gibran dinilai telah melanggar etik partai dengan maju sebagai calon Wakil Presiden 2024 dari partai lain. Sama seperti Gibran, menantu Jokowi, Muhammad Bobby Afif Nasution juga dipecat dan yang dinilai melanggar etik karena maju sebagai calon gubernur pada Pilkada 2024 dari partai lain.
Jokowi, Gibran dan Bobby di antara dari 27 kader yang dipecat terkait dengan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Secara perinci, terdapat 17 kader yang dipecat lantaran melanggar etik partai karena maju Pilkada 2024 dari partai lain.
Selain itu, ada tujuh kader yang dipecat karena telah melanggar etik partai lantaran tidak mendukung calon Pilkada 2024 dari PDI Perjuangan.
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menghormati keputusan PDIP terkait pemecatan dirinya, sebagai kader partai itu. “Kami menghargai dan menghormati keputusan partai,” kata Wapres Gibran saat ditemui setelah melepas keberangkatan Presiden RI Prabowo Subianto bertolak ke Mesir, di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, melalui rekaman suara yang diterima dari Jakarta, Selasa.
Gibran menekankan akan lebih fokus membantu tugas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Terutama ketika Presiden melakukan kunjungan kerja ke Kairo, Mesir untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi D-8.
“Untuk saat ini, saya pribadi akan lebih fokus untuk membantu Bapak Presiden Prabowo,” kata Gibran.
Saat ditanya lebih lanjut soal kemungkinan bergabung ke partai lain, Gibran pun hanya memberikan jawaban singkat.
“Tunggu saja,” kata Gibran.(*)
Sumber: Republika