Diduga Kena Ransomware, BRI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

oleh -222 Dilihat
oleh

SWARAJAMBI.NET – Media sosial digegerkan dengan kabar mengenai sistem Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang diduga terkena serangan hacker dan mengancam keamanan data nasabah.

Peretas (hacker) tersebut menamakan diri mereka sebagai Bashe Ransomware.

Dalam narasi yang dibagikan di X oleh akun @FalconFeedsio, peretas yang menamakan diri mereka Bashe Ransomware mengklaim menyusup ke sistem BRI dan mengaitkannya dengan adanya serangan virus ransomware.

Merespons kabar dugaan peretasan yang mulai ramai di jagat media sosial, BRI melalui Direktur Digital dan IT Arga M. Nugraha memastikan bahwa data nasabah sampai saat ini tetap aman. Yang juga dibagikan oleh BRI di platform media sosialnya.

“Sehubungan dengan beredarnya informasi mengenai kebocoran data BRI, kami memastikan bahwa saat ini data maupun dana nasabah aman. Seluruh sistem perbankan BRI berjalan normal dan seluruh layanan transaksi kami dapat beroperasi dengan lancar,” ucap Arga dalam keterangan resminya.

Selain itu, BRI turut menjamin Nasabah tetap dapat menggunakan seluruh sistem layanan perbankan BRI, termasuk layanan perbankan digital seperti BRImo, QLola, ATM/CRM, dan layanan BRI lainnya seperti biasa dan keamanan data yang terjaga. Artinya transaksi masyarakat di semua layanan perbankan digital BRI tidak ada masalah dan berjalan normal.

“BRI menegaskan bahwa sistem keamanan teknologi informasi yang dimiliki BRI telah memenuhi standar internasional dan terus diperbarui secara berkala,” tulis BRI.

Hal ini untuk menjamin proteksi dari berbagai kemungkinan potensi ancaman di sektor digital. BRI pun terus melakukan langkah-langkah proaktif yang digunakan untuk memastikan bahwa informasi nasabah tetap terlindungi. Beberapa nasabah di kolom komentar turut memastikan bahwa data dan dananya hingga saat ini aman.

Hingga pengumuman itu diberitakan, BRI belum mengkonfirmasi secara detail terkait kabar peretasan dan serangan ransomware yang dialami.

Sebagai informasi, Bashe Ransomware merupakan kelompok peretas yang relatif baru di dunia maya. Namun sepak terjang mereka disebut-sebut tidak boleh dianggap remeh.

Berdasarkan analisis banyak ahli keamanan siber di media sosial, kelompok ini dikatakan memiliki kemampuan teknis yang sangat tinggi, serta sering memakai teknik-teknik baru untuk melancarkan serangannya.

Modus operandi yang sering dilakukan adalah dengan mengenkripsi data-data penting milik koran atau sasaran, sehingga data itu tidak dapat diakses kecuali jika sasaran membayar tebusan.(*)

 

Sumber:

 

No More Posts Available.

No more pages to load.