SWARAJAMBI.NET – Tiga varian mi instan asal Indonesia, Indomie, ditarik dari peredarannya dari Australia. Makanan favorit banyak kalangan itu disebut tidak memenuhi standar keamanan pangan. Ketiga produk Indomie itu Mi Goreng Rasa Rendang, Indomie Rasa Soto Mie, dan Indomie Rasa Ayam Bawang.
Pihak distributor, Grant Eastern Trading pun mengeluarkan perintah penarikan untuk ketiga varian mi instan populer asal Indonesia itu. Dengan peringatan adanya alergen yang tidak dicantumkan.
Pada produk Indomie Mi Goreng Rasa Rendang dan Indomie Rasa Soto Mie, Indomie disebutkan tidak mencantumkan kandungan alergen susu. Sedangkan Indomie Rasa Ayam Bawang tidak mencantumkan kandungan alergen telur.
“Setiap konsumen yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu dan telur mungkin akan mengalami reaksi jika mengonsumsi produk ini,” kata Food Standards Australia dikutip dari laman news.com.au.
“Konsumen harus mengembalikan produk tersebut ke tempat pembelian untuk mendapatkan pengembalian dana penuh. Setiap konsumen yang khawatir tentang kesehatan mereka harus mencari nasihat medis,” lanjut isi pernyataan lembaga itu.
Tiga varian produk Indomie tersebut dijual di toko kelontong Asia di Victoria.
Indomie Rasa Soto Mie yang ditarik memiliki tanda tanggal “best before” pada 10 April 2025, dan Indomie Rasa Ayam Bawang memiliki tanda “best before” pada 1 April 2025.
Sementara, Indomie Mi Goreng Rasa Rendang memiliki tanda “best before” pada tanggal 3 Mei 2025.
Food Safety Australia menyebut penarikan ini hanya berlaku untuk produk yang tidak mencantumkan alergen susu dan telur.
Di Indonesia, aturan tentang pencantuman keterangan alergen pada produk pangan juga telah tegas diatur dalam Peraturan Badan POM No 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan.
Regulasi ini mewajibkan produsen mencantumkan informasi alergen pada label produk yang mengandung bahan pemicu alergi. Tanda yang diberikan biasanya berupa cetakan tebal pada label.
Jika pada suatu produk tertulis “mengandung alergen”, artinya produk tersebut mengandung satu atau lebih bahan yang dapat memicu reaksi alergi.(*)
Sumber: Berbagai sumber